tag:blogger.com,1999:blog-18265197340704255882024-03-12T20:48:30.701-07:00ARTIKEL BISNIS, BERITA dan MOTIVASIInformasi, inspirasi, kisah, hiburan dan motivasi bisnismasagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.comBlogger133125tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-34930918728612743102017-12-27T02:19:00.001-08:002017-12-27T02:19:35.119-08:00Kesatria Dari Ujung Desa<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kesatria-dari-ujung-desa.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/25.jpg' alt='Kesatria Dari Ujung Desa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Kumel, dekil, polos dan apa adanya itulah salah satu gambaran tentang Hendar kecil. ia adalah salah satu anak ke 4 dari 5 bersaudara. Hendar sendiri tumbuh dalam keluarga yang bisa di katakan sangat sederhana atau serba kekurangan dalam sisi ekonomi. hidup serba kekurangan sudah menjadi hal yang biasa bagi hendar, tetapi ia tak hanya diam menyaksikan apa yang keluarganya rasakan, Hendar selalu berusaha mensiasati hal tersebut dengan berbagai macam tindakan kreatifnya, seperti berjualan es lilin, kacang rebus, jagung rebus milik tetangganya yang berbaik hati untuk membantu. dan gambar mewarnai yang hendar buat sendiri untuk di jual di sekolah dasar tempat ia menimba ilmu serta hendar juga berjualan kantong kresek di pasar tradisional. Tak ada sedikit pun rasa malu, canggung yang menghantuinya, tapi yang ada hanya semangat dan percaya diri.</p>
<p>Setiap pagi Hendar pergi ke sekolah untuk melaksanakan kewajibanya sebagai pelajar, sambil membawa beberapa dagangan untuk dijajakan. sedangkan sepulang sekolah ia tak langsung bermain layaknya anak-anak seusianya, akan tetapi Hendar pergi ke pasar untuk berjualan kantong kresek yang sudah menjadi rutinitas setiap pulang sekolah.</p>
<p>ya memang tak pantas rasanya seorang anak kecil seusianya yang harusnya menikmati masa-masa dunia anak, malah ia menjelma bak orang dewasa. tetapi apa daya keadaanlah yang memaksa ia.</p>
<p>Kaki kecil penuh dengan lumpur hitam pasar tradisional yang beralaskan sandal kusam berbeda pasa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kesatria-dari-ujung-desa.htm'>Kesatria Dari Ujung Desa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-59224864096873425922017-12-13T12:46:00.001-08:002017-12-13T12:46:13.787-08:00Kura-kura dan Kuda<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kura-kura-dan-kuda.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/19.jpg' alt='Kura-kura dan Kuda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pada zaman dahulu kala hiduplah keluarga kura-kura yg sangat rukun. Akan tetapi banyak di sekeliling mereka yang iri kepada keluarga kura-kura. Suatu hari, Bara si kura-kura ingin pergi mencari makan. Saat di jalan, Bara bertemu dengan Rodi si kuda. “hei kamu! Kura-kura yang lambat, sini kamu!” kata Rodi.<br />
Barapun menghampiri Rodi. “ada apa kuda?” Tanya Bara.<br />
Dengan wajah yang menyeramkan Rodi si kuda pun berkata kepada Bara si kura-kura “kamu mau lewat ke sini kan? Oh, oh, oh, tidak bisa”.<br />
Bara si kura-kurapun terbingung, lalu ia berkata “kenapa tidak boleh? Ini kan jalan umum”.<br />
“kamu melawan yah sama aku!, Kalau begitu kita adu cepat saja gimana?” tantang Rodi.<br />
“baiklah kalau itu maumu kuda!” balas Bara.</p>
<p>Saat perlombaan adu cepat, rodi maupun Bara sudah bersiap-siap. “kalau kau kalah kura-kura, kau akan memberikanku semua hartamu sedangkan kalau engkau menang, aku akan memberimu harataku dan semua makananku” tantang Rodi si kuda.<br />
“priii <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kura-kura-dan-kuda.htm'>Kura-kura dan Kuda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-89580215718265707412017-12-04T08:55:00.001-08:002017-12-04T08:55:34.027-08:00Positif Kecanduan<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/positif-kecanduan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/18.jpg' alt='Positif Kecanduan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“An, dicari Alwi tuch. Ditungguin di perpustakaan.”<br />
“Kok dia engga sms aja, Ly?”<br />
“I don’t know..”<br />
“Ya udah. Makasih ya, Lely.”<br />
Aku mengikuti langkahnya ke perpustakaan. Karena jujur saja aku khawatir dengannya. Hari ini dia bukan Ana yang kukenal. Sambil pura-pura meminjam buku dan akan membacanya di perpustakaan, aku mencari posisi yang tepat supaya bisa melihat dan (siapa tau) bisa mendengar pembicaraan Ana dengan pacarnya, Alwi.<br />
“Tapi kamu engga bilang sama aku, Wi. Aku punya salah apa sama kamu? Apa aku selingkuh? Atau gara-gara aku lupa hari ulang-tahunmu kemarin?”<br />
“Kamu engga punya salah apa-apa, An. Cuma, sebenarnya aku engga benar-benar sayang sama kamu, An. Aku engga mau terus-terusan bohong sama kamu. Maaf ya.”<br />
“Kalau engga benar-benar sayang, kenapa pacaran kita bisa bertahan dari kita SMP sampai sekarang? Empat tahun, Wi. Dan kamu bilang kamu cuma iseng? Atau jangan-jangan kamu mutusin aku karena kamu sudah mau lulus dan kuliah di luar kota? Sebenarnya ada apa sih, Wi?”<br />
“Maaf ya.”<br />
Lalu Alwi meninggalkan Ana sendirian di per <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/positif-kecanduan.htm'>Positif Kecanduan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-26031822815427451722017-10-29T05:54:00.001-07:002017-10-29T05:54:32.354-07:00Pesan Ibu<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/pesan-ibu.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/10.jpg' alt='Pesan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p></p>
<p>Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, “Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!” </p>
<p>“Tidak Dik, saya mau makan nasi saja,” kata si pemuda menolak. </p>
<p>Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran. </p>
<p>Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, “Tidak Dik, saya sudah kenyang.” </p>
<p>Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, “Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om.” </p>
<p>Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. “Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya.” </p>
<p>Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran. </p>
<p>Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, “Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/pesan-ibu.htm'>Pesan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-36781351892063975722017-10-26T16:45:00.001-07:002017-10-26T16:45:57.799-07:00Jejak Terakhir<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/jejak-terakhir.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Jejak Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Desember 1979, aku lupa tanggal dan hari tersebut. Yang kutahu hari itu menjadi hari yang cukup tenang untuk menikmati rumah baru keluargaku sebelum sisa-sisa kolonial Belanda menghabiskan segalanya yang ku punya, menyapu bersih kehidupan di desa sukaharjo, di desa kecil di jawa tangah.<br />
“Kak, ada apa ini?” tanya ku kepada kakak tunggal ku, Hamid.<br />
“Ssssttt!” jawabnya, dengan sebuah isyarat untuk diam.<br />
“Hamid, Hamzah! cepat pergi dari rumah ini, lewat pintu belakang! Dan tak usah kembali!” perintah Ibu dengan wajah cemas dan kebingungan.<br />
“Tapi bu?” tanya ku dengan bimbang.<br />
Belum sempat menjawab pertanyaan ku, Kak Hamid menarik tangan ku yang kala itu tak mau meninggalkan kedua orangtuaku.<br />
“Sebentar kak! Aku pikir kita perlu ini.” sepasang senjata tradisional, ku ambil dari dapur rumah.</p>
<p>Akhirnya kami berdua pergi meninggalkan rumah. Tak disangka beberapa prajurit Belanda Kolonial mengejar kami berdua, dengan spontan langkah seribu kami kerahkan untuk menghindari sergapan prajurit Belanda Kolonial. Sudah lumayan lama kami berdua berlari, tiba-tiba kaki kak Hamid berhenti di sela-sela pepohonan.<br />
“Zah, kita harus berpencar disini untuk me <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/jejak-terakhir.htm'>Jejak Terakhir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-19296385942075595862017-10-20T12:00:00.001-07:002017-10-20T12:00:24.361-07:00MENGAPA LIBURAN PERLU<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/mengapa-liburan-perlu.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/22.jpg' alt='MENGAPA LIBURAN PERLU Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>16 November 2007 – 11:06 (Diposting oleh: Editor)</p>
<p>Beristirahat sejenak menjadikan kita mampu menempuh perjalanan lebih jauh.</p>
<p>Sebuah penelitian tentang perilaku manusia menyatakan bahwa rata-rata manusia menghabiskan waktu 25 tahun untuk tidur. Sedangkan 8 tahun lainnya untuk menyelesaikan pendidikan formal, 6 tahun untuk istirahat atau sakit, 7 tahun untuk liburan dan rekreasi. Sementara, 5 tahun waktu manusia habis untuk berkomunikasi, 4 tahun untuk makan, dan 3 tahun untuk melakukan persiapan semua aktivitas tersebut.</p>
<p>Tetapi pada perkembangan selanjutnya, manusia modern saat ini cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Kecenderungan tersebut terjadi dikarenakan desakan era yang serba cepat dan persaingan yang ketat. Persepsi manusia terpola bahwa kehidupan akan lebih berarti jika setiap detik waktu dimanfaatkan hanya untuk bekerja. Tak ada jeda waktu istirahat dianggap lebih efektif, karena jeda waktu istirahat apalagi berlibur dianggap sebagai pemborosan, membosankan, merugikan, dan persepsi negatif lainnya.</p>
<p>Bagi saya, er <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/mengapa-liburan-perlu.htm'>MENGAPA LIBURAN PERLU Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-15599889792944776012017-09-22T08:36:00.001-07:002017-09-22T08:36:56.844-07:00Kotak Cinta Untuk Ibu<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kotak-cinta-untuk-ibu.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/22.jpg' alt='Kotak Cinta Untuk Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Mother, how are you today?<br />
Here is a note from your daughter<br />
With me everything is ok<br />
Mother, how are you today?<br />
Mother, don’t worry, I’m fine<br />
Promise to see you this summer<br />
This time there will be no delay<br />
Mother, how are you today?</p>
<p>***</p>
<p> Hari-hariku di kampus di penuhi dengan kegiatan di orgamawa. Ditambah dengan jadwalku memberi les. Semua terasa berat, ingin rasanya aku memiliki satu hari yang khusus dihadiahkan untukku. Agar aku bisa beristirahat. Sedikit menghirup udara segar dan terbebas dari rutinitas dunia kampus. Aku adalah mahasiswi kos di dekat kampus. Rumahku yang jauh membuatku selalu rindu dengan kedua orang tuaku. Terutama ibu. Kini, aku belajar mengatur rumah kecil, dapur dan keuanganku.</p>
<p> Otak seperti dikuras habis untuk memikirkan kuliyah, organisasi, les, kebutuhan, tugas dan seabrek catatan-catatan hidupku yang harus aku pikirkan. Seolah-olah, otak ini sudah mendidih. Layaknya satan kelapa, yang masih saja dipaksa diambil santannya. Seperti ak <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kotak-cinta-untuk-ibu.htm'>Kotak Cinta Untuk Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-55365066309277903942017-09-20T10:00:00.001-07:002017-09-20T10:00:23.418-07:00Experiential Marketing Tukang Ojek<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/experiential-marketing-tukang-ojek.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/4.jpg' alt='Experiential Marketing Tukang Ojek Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Ini adalah cerita teman lama saya, Beni namanya, yang tinggal di perumahan di pinggiran Jakarta. </p>
<p>Suatu pagi dia keluar rumah dengan mobil untuk mengantar istrinya ke terminal shuttle bus yang menghubungkan perumahan kami dengan sejumlah lokasi strategis di Jakarta. Teman ini sendiri seorang pekerja freelance yang sibuk, tapi selalu menyempatkan diri mengantar anak-anaknya ke sekolah dan istrinya ke terminal, khususnya kalau tidak ada pekerjaan di luar kota atau luar negeri. </p>
<p>Begitu roda mobilnya berputar, dia melihat Irma, tetangganya, baru saja menutup pintu pagar. Tumben berangkat pagi, begitu pikir teman saya. Biasanya Irma berangkat siang. Belum sempat melihat Beni, Irma sudah melambai ke arah tukang ojek yang mangkal di ujung tikungan. Sedetik kemudian, mobil Beni sudah berada di dekat Irma. Esther, istri Beni, langsung heboh berhai-hai dengan Irma. Dan apa yang terjadi? </p>
<p>“Gue nebeng aja ya, ke terminal shuttle bus…” teriaknya. Kemudian dia berteriak kepada si tukang ojek, “Pak, maaf ya… nggak jadi.” </p>
<p>Mobil pun bergerak. Tetapi sekejap kemudian Beni sempat beradu pandang dengan si tukang ojek. Ada rasa kecewa sekaligus r <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/experiential-marketing-tukang-ojek.htm'>Experiential Marketing Tukang Ojek Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-63488104658638372672017-09-17T03:45:00.001-07:002017-09-17T03:45:55.567-07:00Mencintai Anak<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/mencintai-anak.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Mencintai Anak Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
<em>Oleh: Radinal Mukhtar</em></p>
<p>Di suatu daerah, tinggallah sebuah keluarga nan harmonis dan rukun. Sepasang suami istri, dua anak, dan seorang ibu dari suami yang juga nenek dari dua anak tersebut. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana. Tidak ada perkelahian antara dua anak tersebut. Begitu pula dengan kedua pasang suami istri. Sementara sang ibu, menikmati masa tua dengan bahagia bersama cucu-cucunya.</p>
<p>Dan di suatu hari pula, dua anak tersebut berlari menentang tas rangsel mereka, pulang dari sekolah dengan wajah gembira. Di tangan mereka ada dua kertas yang dipegang erat-erat seakan tidak ada yang boleh mengambilnya. Setelah sampai dirumah, mereka berlari menemui ibu untuk menunjukkan isi yang ada dalam kertas tersebut.</p>
<p>“Ibu…! Nilai ulangan Asmira dapat 100!” anak pertama melapor.</p>
<p>“Nilai Dina juga 100, Bu!” anak kedua juga melapor.</p>
<p>Si ibu, dengan segenap kebahagiaan yang ada dalam hatinya, mengembangkan tangannya memanggil dua anaknya kepelukannya. <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/mencintai-anak.htm'>Mencintai Anak Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-74560606443262874662017-09-10T16:09:00.001-07:002017-09-10T16:09:43.982-07:00Batu yang Kusam<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/batu-yang-kusam.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/16.jpg' alt='Batu yang Kusam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Alkisah, suatu hari seorang gadis menemukan sebongkah batu kusam di pinggir jalan. Meski hanya batu biasa, si gadis memungutnya dan menyimpannya baik-baik. Bahkan, setiap hari ia menggosok batu itu dengan hati-hati. Batu yang bukan permata itu dan karena terus digosok dan digosok, lama-kelamaan berubah menjadi mengkilat dan bersinar.
Si gadis pun membawa batu itu ke tukang permata untuk diolah menjadi sebuah liontin yang indah. Ajaibnya, di tangan ahlinya batu biasa itu berubah hingga menyerupai batu permata. Begitu berkilau dan sangat indah. Si gadis sungguh gembira melihat batu biasanya bisa berubah begitu rupa. Ia pun memamerkannya pada siapa pun yang dijumpainya. Sudah diduga, semua orang yang melihat mengira batu itu adalah permata yang mahal harganya. Si gadis semakin percaya diri dan selalu memakai liontinnya ke mana pun ia pergi.</p>
<p>Hingga suatu hari liontin batu itu terlepas dari ikatannya. Si gadis baru menyadari lama setelah itu, jadi dia sungguh tak tahu liontinnya hilang di mana. Hal ini membuatnya sangat sedih. Dia pun jadi kehilangan selera makan dan tidak bersemangat. Sampai suatu hari ada seorang kakek yang melihatnya sedang termenung. Bertanyalah si kakek tentang kesedihannya. <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/batu-yang-kusam.htm'>Batu yang Kusam Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-49527297284747780662017-09-10T01:01:00.001-07:002017-09-10T01:01:20.524-07:00Ditooo… Apa Lagi (Part 1)<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/ditooo-8230-apa-lagi-part-1.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/28.jpg' alt='Ditooo… Apa Lagi (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Uahhhmmm… Dito menguap dengan malas. Pagi ini hawa dingin begitu menusuk, tapi yang begini malah asik buat bobo lagi. Eits… tapi ini sudah jam setengah tujuh saatnya bangun dan bersiap menuju tempat tugasnya. Proyek yang lagi dikerjakan kebetulan hanya berjarak tiga kilometer dari rumah sehingga cukup memanjakan Dito untuk bangun agak lebih siang dan bersiap lebih nyaman, karena waktu tempuh dari rumah ke proyek hanya memakan waktu sepuluh menit.</p>
<p>Oh iya temen-temen pasti belum mengenal siapa Dito, Dito adalah cowok imut berkaca mata minus, kelahiran dua puluh dua tahun yang lalu, baru setahun mengenal dunia kerja, setelah lulus tahun lalu sebagai sarjana Teknik Sipil jebolan sebuah universitas swasta ternama di kota Semarang.</p>
<p>Aktivitasnya sebagai pengawas lapangan menuntut badan yang selalu bugar, jadi wajar dong kalau hari ini setelah mandi, Dito menghabiskan sarapan dua piring nasgor buatan Bik Ipah. Itu bukan alasan juga kali ya… tapi alibi saja. Bukan karena lapar tapi memang karena doyan makan. Nasgor buatan Bik <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/ditooo-8230-apa-lagi-part-1.htm'>Ditooo… Apa Lagi (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-72061857519239043822017-09-07T16:45:00.001-07:002017-09-07T16:45:55.871-07:00Wiro Sableng #75 : Harimau Singgalang<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/wiro-sableng-episode-75-harimau.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/1.jpg' alt='Wiro Sableng #75 : Harimau Singgalang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : DENDAM DI PUNCAK SINGGALANG<br><br>
SATU<br><br>
Hari itu hari ketiga di bulan kedelapan merupakan hari besar bagi penduduk Pagaralam dan sekitarnya. Suara talempong, rabab dan saluang terdengar tiada putusputusnya.<br>Sejak pagi halaman rumah gadang tempat kediaman Datuk Gampo Alam telah dipenuhi oleh para tetamu yang berdatangan dari berbagai penjuru.<br>Di barisan kursi sebelah depan, dinaungi oleh payung-payung besar berwarna warni duduklah sang Datuk didampingi keempat istrinya di sebelah kiri sedang di sebelah kanan duduk seorang pemuda tampan kemenakan Datuk Gampo Alam, bernama Andana.<br><br>
Begitu banyaknya tamu yang datang hingga di antara mereka ada yang tidak kebagian tempat duduk. Namun semuanya dengan senang hati tegak di sekeliling halaman menunggu dimulainya acara perhelatan besar itu.<br><br>
Perhelatan besar ini diadakan sebgaai ungkapan rasa syukur atas kembalinya sang kemenakan setelah beberapa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/wiro-sableng-episode-75-harimau.htm'>Wiro Sableng #75 : Harimau Singgalang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-78926474532323617832017-08-29T04:36:00.001-07:002017-08-29T04:36:43.303-07:00Learn, Unlearn, Relearn!<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/learn-unlearn-relearn.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/22.jpg' alt='Learn, Unlearn, Relearn! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Menyambut Kompas-Gramedia Fair di Balikpapan yang berlangsung Jumat 24 Juli sampai Rabu, 29 Juli, kemudian di Samarinda mulai Rabo 5 Agustus sampai Senin 10 Agustus, 2009, setiap hari saya menulis artikel pendek di Tribun Kaltim. Andrias Harefa membujuk saya untuk menampilkannya di pembelajar.com. Saya enggan, tapi saya tak tahan denger diminta teman, padahal dia sebenarnya kan memberi kesempatan.</p>
<p>Kali ini saya kemukakan gagasan beberapa pemikir dunia mengenai ciri utama yang menandai abad ke-21. Ini penting, karena pengetahuan kita mengenai penanda utama suatu zaman akan memberi kita kearifan untuk menghadapi zaman tersebut. Untuk itu ada sarana yang bisa amat membantu, yaitu sebuah buku suntingan Rowan Gibson. Judulnya Rethinking The Future. Buku itu terbit setahun sebelum tutup abad ke-20, jadi sudah berumur satu dasawarsa, tetapi banyak hal yang masih amat relevan.</p>
<p>Kita akan menemukan tema yang amat inspiratif bagi kita sebagai individu, maupun sebagai representasi dari suatu lembaga, entah bisnis, kemasyarakatan, mau <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/learn-unlearn-relearn.htm'>Learn, Unlearn, Relearn! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-18751160018283654612017-08-20T09:00:00.001-07:002017-08-20T09:00:24.668-07:00Dance it’s my Life<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/dance-it-8217-s-my-life.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/24.jpg' alt='Dance it’s my Life Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Jauh hari ketika saya pertama kali menari di atas panggung saat kelas 2 SD lagu Buaya Darat Maia Estianti. Ajang antar RT yang diadakan saat Tujuh belasan, saat itu saya bersama teman-teman seRT saya menari dengan begitu lincah, ke kanan, ke kiri dan mellenggok lenggok. Saya tidak mengerti saat itu mengapa ibu saya semangat sekali saat saya akan tampil, bahkan untuk kostum dan lainnya ibuku menjahitnya langsung tanpa membeli. Setiap tahunnya terus seperti itu, hingga tahun terakhir sekitar tahun 2008 saat saya kelas 6 SD.</p>
<p>Kecintaan saya dengan tari semakin besar, sepertinya memang begitu. Yang mulanya saya hanya bisa menari Modern saja kini sudah merambah ke mana-mana. Ya, ColourGuard. Saya mulai menyukai tarian sambil membawa bendera yang biasa berada di Marching Band. Saya memulainya sekitar kelas 2 SMP hingga sekarang. Alhamdulilah saya bisa mengikuti Lomba tingkat Nasional dan di anugrahi Juara 1 se-Indonesia yang di adakan di Bogor. Kecintaan saya semakin besar sehingga bisa di percaya menjadi Asisten Pelatih di salah satu Unit besar di kota sa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/dance-it-8217-s-my-life.htm'>Dance it’s my Life Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-84882449736762629372017-08-17T07:36:00.001-07:002017-08-17T07:36:52.796-07:00Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/wiro-sableng-episode-135-rumah-tanpa.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/6.jpg' alt='Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : 113 LORONG KEMATIAN<br><br>
WULAN Srindi buka sepasang matanya yang sejak tadi dipejamkan. Tubuhnya terasa lemas, saat itu sudah tiga kali dia mendengar ada langkah-langkah kaki di depan pintu kamar, tempat di mana sekian lama dia disekap. Ini kali ke empat. Perlahan-lahan gadis murid Perguruan Silat Lawu Putih ini bangkit dari berbaringnya, duduk di tepi tempat tidur, memandang nanar ke arah pintu yang terkunci. Untung sebelum pergi manusia pocong yang membawanya ke dalam kamar itu mau berlaku baik melepaskan totokan. Tapi totokan tidak dilepas penuh, hanya dua pertiganya. Sisa tenaga yang ada hanya sekedar bisa menggerakkan tangan dan kaki. Tidak mungkin menggerakkan tenaga dalam atau menyalurkan hawa sakti, apa lagi menjebol pintu mencoba melarikan diri.<br><br>
Perlahan-lahan Wulan Srindi melangkah ke pintu. Dia perhatikan keadaan pintu itu sejenak. Tidak dapat dipastikan apakah terbuat dari batu atos atau besi karena dicat putih. Pada daun pintu tepat di arah kepala ada sebuah lobang berbentuk kotak empat persegi. Tak diketahuinya lobang apa itu adanya dan apa kegunaannya. Wulan tempelkan telinga kiri ke daun pintu. Lagi-lagi dia mendengar suara langkah itu. Mun <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/wiro-sableng-episode-135-rumah-tanpa.htm'>Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-27257760841636654212017-08-12T16:18:00.001-07:002017-08-12T16:18:49.888-07:00Sembuh<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/sembuh.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/7.jpg' alt='Sembuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Di sebuah desa yang sama, tinggal Abdul, Ali, dan Karim. Abdul adalah seorang tukang batu, dia juga punya kebiasaan buruk yaitu bermabuk-mabukan dan tidur dengan wanita-wanita tuna susila.</p>
<p></p>
<p>Ali adalah seorang petani. Dia adalah seorang pekerja keras dan cukup taat dengan agama. Dia bekerja mengelola sawah dan ladangnya dari pagi hingga sore. Pada saat panen, tak lupa ia menyisihkan sepersepuluh hasil ladangnya untuk orang-orang tidak mampu.</p>
<p></p>
<p>Karim adalah seorang Imam. Ia sangat dikenal di desa itu karena ceramah-ceramahnya yang motivatif. Banyak orang kembali bertobat pada Tuhan saat mendengar ceramahnya. Ia adalah seseorang yang total melayani Tuhan.</p>
<p></p>
<p>Pada suatu hari, nasib yang cukup aneh menimpa mereka. Mereka bertiga terjangkit penyakit lepra. Karena sudah peraturan adat, mereka bertiga harus segera diasingkan dari desa tersebut. Penduduk kawatir mereka akan menyebarkan penyakit mengerikan itu. Sebuah gubug kecil pun dibuatkan oleh warga di pinggiran desa, da <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/sembuh.htm'>Sembuh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-5244773277654267352017-08-10T05:54:00.001-07:002017-08-10T05:54:17.269-07:00Semua Kerena-Nya<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/semua-kerena-nya.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/17.jpg' alt='Semua Kerena-Nya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Tahun ini adalah tahun yang menyedihkan bagi icha, karena dia harus kehilangan kedua orang tuanya saat kecelakaan maut, saat itu icha sedang mengikuti acara pepisahan di sekolahnya, akhirnya diapun sekarang hidup sendirian, setelah kepergian kedua orang tuanya icha menjadi lebih pendiam dan suka melamun, kadang-kadang aku melihatnya menangis. Aku sebagai teman tak dapat berbuat apa-apa, hidup seseorang sudah di atur walau icha tak pernah terima kedua orang tua nya meninggal secepat itu tapi itulah rencana tuhan, aku yakin di balik semua ini ada kebahagiaan untuk icha.</p>
<p>Aku mengenal icha sejak smp, dan tahun ini pun kami juga satu kampus, awalnya sih icha nggak mau kuliah, tetapi kedua orang tuaku menasehat iicha. Dan ichapun mau kuliah, aku udah nganggep icha sebagai saudaraku sendiri.<br />
“cha, pulang sekolah ke toko buku yuk? “ ucapku pada icha<br />
“gue males” katanya, sifat icha berubah, dia dulu penuh dengan keceriaan, sekarang sepertinya udah lenyap.<br />
“emmm… ya udah “ ucapku, aku tak mau memaksa icha.</p>
<p>Reza menghampiri kami berdua, dia adalah teman kami, dia juga menaruh hati sama icha, tapi ketika reza mengungkapkan perasaannya pada icha, icha malah jadi benci dengan reza,<br />
“heii Nell” sapa reza padaku, tapi dia juga sedikit melirik icha,<br />
“heeii juga, ada apa za?” tanyaku, sedangkan icha masih diam, bahkan dia mengalihkan pandangannya dari aku dan reza.<br <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/semua-kerena-nya.htm'>Semua Kerena-Nya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-28925916067735429072017-07-28T13:27:00.001-07:002017-07-28T13:27:37.694-07:00Kemudahan Itu Ada Setelah Kesulitan atau Bersama Kesulitan?<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kemudahan-itu-ada-setelah-kesulitan-atau-bersama-kesulitan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/28.jpg' alt='Kemudahan Itu Ada Setelah Kesulitan atau Bersama Kesulitan? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
<em>Oleh: Ardian Wahyudi
</em>
Pernahkan Anda mengalami kondisi di mana ban mobil Anda bocor di jalan tol sementara Anda memiliki agenda rapat penting yang melibatkan keuntungan proyek ratusan juta rupiah yang akan segera dimulai?</p>
<p>Atau pernahkah Anda terjebak pada kondisi di mana anda berada di dalam bus menuju ke bandara di mana pesawat Anda akan segera berangkat tetapi Anda terjebak di dalam kemacetan lalu lintas?</p>
<p>Kira-kira bagaimana sikap dan reaksi Anda?</p>
<p>Untuk kasus pertama jika sikap anda Adalah dengan segera membuka pintu mobil, memasang segi tiga pengaman di belakang mobil Anda, lalu mengambil dongkrak dan ban pengganti, kemudian menyingsingkan lengan baju putih Anda dan segera bercucuran keringat mengganti ban mobil Anda. Setelah beres mengganti ban mobil, Anda memacu kendaraan Anda 150 km/jam menuju tempat rapat dan masih untung tiba dengan kondisi sehat, tetapi sesampainya di sana tanpa merapikan baju, Anda berlari menuju resepsionis dan di depan resepsionis tersebut Anda mengatakan akan ikut rapat tender. Dengan tersenyum-senyum sang resepsionis mengatakan bahwa “rapatnya udah selesai Pak … Lagian Bapak mau rapat pakai dandan mau perang … mukanya cemong dan hitam semua“. Maka selamat Anda segera dikaruniai kemudahan untuk kecewa atau marah.</p>
<p>Untuk kasus kedua jika sikap Anda adalah dengan segera berdiri dari tempat duduk Anda kemudian <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/kemudahan-itu-ada-setelah-kesulitan-atau-bersama-kesulitan.htm'>Kemudahan Itu Ada Setelah Kesulitan atau Bersama Kesulitan? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-31878912376707268332017-07-13T15:45:00.001-07:002017-07-13T15:45:41.744-07:00Menulis Itu Gampang?<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/menulis-itu-gampang.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/20.jpg' alt='Menulis Itu Gampang? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Agus Prasetyo</em></p>
<p>Membaca tulisan P. Priagung yang dimuat tanggal 27 Juli 2009 dengan judul “Menulis itu Gampang” membuat saya tergelitik. Apa benar menulis itu semudah isi tulisan di atas.</p>
<p>Setelah merenung sebentar, saya berpikir bahwa hal itu mungkin benar tapi tergantung kriterianya. Bila kriterianya hanyalah agar orang lain mengerti tentang apa yang kita tulis, maka selama kita menerapkan pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar mengenai Subyek, Predikat, dan Obyek maka pernyataan menulis itu gampang adalah benar 1000%.</p>
<p>Namun tentunya hal itu barulah langkah awal, ibaratnya kita masuk TK dalam sekolah menulis. Setelah itu tentunya ada SD, SMP, SMA dan Universitasnya yang berupa sebutan penulis buku best seller seperti para kolumnis di website pembelajar (dot) com ini.</p>
<p>Menilik isi tulisan dari para pengisi artikel di website pembelajar (dot) com ada beberapa tahap dalam sekolah menulis yaitu:</p>
<p>1. Kita Harus Yakin Bahwa Kita Bisa Menulis
Bila kita berpikir kita bisa maka pasti kita bisa dan pasti ada saja jalannya.</p>
<p>2. Mencari Mentor yang Baik (dan Gratis <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/menulis-itu-gampang.htm'>Menulis Itu Gampang? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-62423473507931340242017-06-02T14:18:00.001-07:002017-06-02T14:18:18.059-07:00Menghitung Hari<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/menghitung-hari.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/16.jpg' alt='Menghitung Hari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“1.043”<br />
Tidak terasa, sudah hamper 3 tahun aku terus seperti ini. Setiap pagi kerjaannya hanya merobek kalender yang aku buat khusus dengan angka yang aku tulis manual hingga ribuan. Tapi sampai hari ke-1.043 ini juga, masih belum ada perubahan untukku.</p>
<p>Drrtt…drrtt…drrtt…<br />
“Jangan lupa minum obat non :)”<br />
Pesan dari Rion itu selalu menghiasi layar inboxku setiap pagi. Seolah dia adalah alarm.<br />
—-*—-<br />
“Ra…” tak kuasa ku menahan air mata. Kuterduduk lemas di bangku tepi danau, tepat dibawah rimbunan dahan pohon yang melindungiku dari rintik air hujan pagi itu.</p>
<p>Drrtt…drrtt…drrtt…<br />
“Non, udah ya, jangan nangis lagi”<br />
Entah dari mana Rion tahu kalau saat ini aku sedang menangis. Aku heran dengannya, kenapa dia selalu tahu apa yang sedang aku lakukan, dimana, bersama siapa dan dalam keadaan apapun. Aku selalu berfikir, apakah dia ada disekitarku? Tapi sudah pernah aku cari, bahkan sering, tetapi tidak ada siapapun di sekitarku.<br />
Dengan mata terpejam, aku b <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/menghitung-hari.htm'>Menghitung Hari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-80671355239844634882017-04-29T08:09:00.001-07:002017-04-29T08:09:31.303-07:00Bawalah Terbang Ikan Ini<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/bawalah-terbang-ikan-ini.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/25.jpg' alt='Bawalah Terbang Ikan Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Aku mulai menjalani kehidupanku sebagai siswa SMA. Banyak kenangan indah yang telah kulalui bersama teman-temanku sewaktu masih di SMP, dan itu semua masih kuingat. Ya tentu saja, baru sebulan yang lalu aku lulus. Aku kini bergabung dengan sekolah baru dan teman baru, hanya saja ada sesuatu yang masih lama.</p>
<p>Ujian akhir semester 1 sudah kulewati, maka tibalah libur panjang. “Horeee…!”, itulah teriakan histeris anak SMA jaman sekarang. Seolah-olah mereka memiliki radar khusus di telinga mereka, hal sekecil apapun yang berkaitan dengan kata ‘libur’ akan sampai ke telinga mereka dengan cepat, mendahului speaker merk TOA yang terpasang dekat lapang upacara ataupun speaker-speaker kecil di setiap kelas. Entahlah, itu masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.</p>
<p>Beberapa teman SMP-ku sepakat untuk mengadakan reuni kecil-kecilan di salah satu villa milik temanku. Karena acaranya mendadak, maka yang hadir pun tidak terlalu banyak.<br />
Setelah melewati jalan yang cukup berliku-liku dan disusul oleh tanjakan dan turunan, akhirnya terlihatlah sebuah villa kecil yang dikelilingi oleh kolam ikan yan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/bawalah-terbang-ikan-ini.htm'>Bawalah Terbang Ikan Ini Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-61067136230096845672017-04-11T13:54:00.001-07:002017-04-11T13:54:58.803-07:00Zona Nekat<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/zona-nekat.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/11.jpg' alt='Zona Nekat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Keberanian dan pertimbangan merupakan dua faktor yang memengaruhi orang dalam bertindak, melakukan suatu pekerjaan, termasuk menulis artikel atau buku. Ada empat zona yang muncul sebagai akibatnya.</p>
<p>Pertama, zona lemas. Dalam zona ini orang kurang berani dan kurang pertimbangan untuk bertindak (menulis). Hasilnya, tidak ada tindakan (tak ada karya tulis).</p>
<p>Kedua, zona kritikus. Dalam zona ini ada begitu banyak hal yang dipertimbangkan, sehingga keberanian bertindak menjadi rendah. Hasilnya, produktivitas rendah karena terlalu banyak “kritikus” dalam otak yang bersangkutan. Keberanian dianiaya oleh pertimbangan. Ini situasi yang sering saya lihat di lingkungan akademis, banyak yang pandai “mengkritisi”, tetap sedikit sekali yang berkarya (meneliti dan menulis).</p>
<p>Ketiga, zona nekat. Dalam zona ini keberanian tinggi, namun pertimbangan kurang. Hasilnya, produktivitas tinggi dengan kemungkinan salah disana-sini. Sejumlah wartawan dalam masa percobaan bermukim di wilayah ini.</p>
<p>Keempat, zona k <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/zona-nekat.htm'>Zona Nekat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-25709103621553719582017-03-27T11:09:00.001-07:002017-03-27T11:09:28.859-07:00Trainer Rp 7 M<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/trainer-rp-7-m.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg' alt='Trainer Rp 7 M Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>“Berapa sih penghasilan yang bisa diharapkan oleh seorang trainer profesional di Indonesia?,” tanya seorang kawan dengan nada meremehkan profesi trainer. Ia bekerja sebagai pengusaha skala menengah dengan karyawan 100-an orang. Sebagai pemilik sebuah usaha dagang (trading company), ia sungguh tak paham siapa yang mau membayar jasa pelatihan yang ditawarkan para trainer. Baginya, trainer itu seperti pengajar sekolah atau dosen yang penghasilannya tidak menjanjikan untuk hidup secara memadai (menurut ukurannya, tentu). Saya menanggapi pertanyaannya dengan tersenyum. Belum tahu dia rupanya.</p>
<p>Dalam kesempatan lain, seorang pimpinan lembaga pengorganisasi pelatihan (training organizer) di Surabaya, berbisik pada saya, “Eh sudah tahu belum, trainer itu tahun lalu menambah kekayaannya sekitar Rp 7 M hanya dari kegiatan pelatihan saja. Rata-rata sebulan ia bicara di 15 pertemuan di berbagai kota besar dengan honor Rp 35 juta sekali bicara selama 3-4 jam.” Saya menanggapi bisikannya dengan senyuman. Sudah tahu dia rupanya.</p>
<p>Kawan lain, yang sudah fokus menafkahi keluarganya dari bisnis bicara (pelatihan) selama lima tahunan, suatu kali ditelepon mantan atasannya 7-8 tahun silam. Singkat cerita, sang mantan atasan di perusahaan lama yang sudah pindah ke perusahaan baru dan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/trainer-rp-7-m.htm'>Trainer Rp 7 M Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-70918238898906232502017-03-10T15:10:00.001-08:002017-03-10T15:10:22.319-08:00Wiro Sableng #29 : Bencana Di Kuto Gede<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/wiro-sableng-episode-29-bencana-di-kuto.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/9.jpg' alt='Wiro Sableng #29 : Bencana Di Kuto Gede Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a>WIRO SABLENG<br><br>
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br>
Karya: Bastian Tito<br><br>
Episode : PETAKA GUNDIK JELITA<br><br>
KUTO GEDE sudah jauh di belakang mereka. Malam tambah gelap dan dinginnya udara semakin mencucuk. Di langit sebelah tenggara tampak kilat menyambar beberapa kali.<br><br>
"Turunkan aku di sini!" teriak gadis di atas panggulan bahu kanan Pendekar 212 Wiro Sableng.<br><br>
"Tenang sajalah dan jangan banyak bicara. Berhenti di tempat ini masih cukup besar bahayanya. Bukan mustahil orang-orang kerajaan membuntuti kita!"<br><br>
"Aku tidak takut pada mereka!" sahut Nawang Suri. Dia adalah gadis yang baru saja diselamatkan Wiro Sableng ketika pecah perkelahian hebat di istana di awal malam. Di atas bahu sang pendekar, dara itu berada dalam keadaan tertotok sementara tangan kanannya patah dan mendenyut sakit tiada henti. Tapi sebagai seorang gadis nekad dan keras hati tak sedikit pun rintih kesakitan ketuar dari mulutnya. Melihat si pemuda terus melarikannya, Nawang Suri berkata:<br><br>
"Jika kau tak mau menurunkan aku di sini, bawa aku ke lembah Maturwangi di selatan!"<br><br>
"Eh, kenapa kau minta dibawa ke sana?" bertanya Wiro.<br><br>
Semula Nawang Suri tak mau menjawab. Ketika ditanya beberapa kali akhirnya dia menerangkan:<br><br>
"Aku harus menemui pasukanku di situ. Paling tidak sebelum mereka bergerak. Aku akan kembali ke Kota-raja dan memimpin penyerbuan. Meskipun raja keparat itu sudah <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/wiro-sableng-episode-29-bencana-di-kuto.htm'>Wiro Sableng #29 : Bencana Di Kuto Gede Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1826519734070425588.post-59607014206928384882017-03-06T06:54:00.001-08:002017-03-06T06:54:21.074-08:00Hadiah<a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/hadiah.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/7.jpg' alt='Hadiah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Apakah Anda termasuk orang yang merayakan hari kasih sayang atau valentine? Jika ya, mungkin bisa mengikuti tips berikut ini untuk memberikan hadiah bagi orang terkasih. Beberapa hadiah sederhana yang biasa diberikan di hari valentine adalah cokelat dan bunga mawar.</p>
<p>Biasanya banyak yang memanfaatkan penjualan kedua barang tersebut ketika valentine. Beberapa toko malah menyediakan promo atau paket khusus cokelat sebagai hadiah valentine. Bahkan ada juga yang melakukan promo di luar norma yang berlaku dengan menyisipkan kondom pada paket cokelat.</p>
<p>Jika Anda belum menikah, sebaiknya jangan coba-coba memanfaatkan hari valentine ini sebagai hari untuk melampiaskan nafsu semata. Lebih baik mewujudkan kasih sayang Anda dalam bentuk yang lain.Apakah hadiah khas valentine hanya sebatas cokelat dan bunga mawar? Tentu saja tidak, berikut ini akan diulas beberapa hadiah khas valentine.</p>
<p>Jika merasa masih kurang, Anda dapat memanfaatkan aplikasi yang berisi tips untuk memberi kejutan di hari valentine yang tentu saja menjadikannya hadiah tak terlupakan di hari valentine.Hadiah Khas ValentineBunga mawar merupakan hadiah valentine yang cukup mengesankan bagi wanita.</p>
<p>Jika Anda termasuk pria <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/masaghar31/hadiah.htm'>Hadiah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>masagunghttp://www.blogger.com/profile/08148977265221571749noreply@blogger.com0